Kamis, 29 Desember 2011

Perencanaan Manajemen


Fungsi Manajemen : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian 


Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
sumber organisasi.org

Selasa, 08 November 2011

pengertian koordinasi dalam organisasi

Banyak ahli mendefinisikan pemahaman tentang koordinasi dengan memberi pendapat yang berbeda-beda tetapi mempunyai tujuan yang sama, yakni bahwa koordinasi adalah asas umum dalam semua organisasi atau dapat dikatakan koordinasi adalah asas pokok organisasi.

Mooney dalam Sutarto (1998: 141) mengemukakan bahwa pengertian koordinasi adalah “The orderly arrangement of group effort, to provide unity of action in the pursuit of common purpose.”Banyak ahli mendefinisikan pemahaman tentang koordinasi dengan memberi pendapat yang berbeda-beda tetapi mempunyai tujuan yang sama, yakni bahwa koordinasi adalah asas umum dalam semua organisasi atau dapat dikatakan koordinasi adalah asas pokok organisasi.

Mooney dalam Sutarto (1998: 141) mengemukakan bahwa pengertian koordinasi adalah “The orderly arrangement of group effort, to provide unity of action in the pursuit of common purpose.”

Dengan demikian Mooney memandang bahwa koordinasi merupakan suatu pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya suatu tujuan. Pengaturan usaha kelompok atau organisasi memang diperlukan, mengingat organisasi terdiri atas sejumlah unit kerja yang berlainan fungsi namun diikat oleh satu kesatuan tujuan tertentu.

Selaras dengan pendapat di atas Benn dalam Sutarto (1998 : 141) mengatakan bahwa ”Coordination: A Continuous, harmonious action toward the objectives, attained through leadership, organization, and administration; The arrangement of group efforts in a continuous and orderly manner so as to provide unification of action in the pursuit of a common goal.”

Dari pendapat di atas diperoleh suatu konsep pemahaman bahwa koordinasi suatu kelangsungan, keharmonisan mencapai tujuan, yang dapat dicapai melalui kepemimpinan, organisasi dan administrasi; dan koordinasi juga dipandang sebagai suatu penyusunan usaha-usaha kelompok di dalam suatu kelangsungan dan keteraturan sikap sehingga menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya tujuan bersama. Dalam pendapat ini, faktor kepemimpinan, organisasi dan administrasi tampaknya dijadikan faktor-faktor yang memerlukan keharmonisan dan keteraturan yang dikondisikan melalui kegiatan koordinasi.

Banyak ahli mendefinisikan pemahaman tentang koordinasi dengan memberi pendapat yang berbeda-beda tetapi mempunyai tujuan yang sama, yakni bahwa koordinasi adalah asas umum dalam semua organisasi atau dapat dikatakan koordinasi adalah asas pokok organisasi.

Mooney dalam Sutarto (1998: 141) mengemukakan bahwa pengertian koordinasi adalah “The orderly arrangement of group effort, to provide unity of action in the pursuit of common purpose.”

Dengan demikian Mooney memandang bahwa koordinasi merupakan suatu pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya suatu tujuan. Pengaturan usaha kelompok atau organisasi memang diperlukan, mengingat organisasi terdiri atas sejumlah unit kerja yang berlainan fungsi namun diikat oleh satu kesatuan tujuan tertentu.

Selaras dengan pendapat di atas Benn dalam Sutarto (1998 : 141) mengatakan bahwa ”Coordination: A Continuous, harmonious action toward the objectives, attained through leadership, organization, and administration; The arrangement of group efforts in a continuous and orderly manner so as to provide unification of action in the pursuit of a common goal.”

Dari pendapat di atas diperoleh suatu konsep pemahaman bahwa koordinasi suatu kelangsungan, keharmonisan mencapai tujuan, yang dapat dicapai melalui kepemimpinan, organisasi dan administrasi; dan koordinasi juga dipandang sebagai suatu penyusunan usaha-usaha kelompok di dalam suatu kelangsungan dan keteraturan sikap sehingga menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya tujuan bersama. Dalam pendapat ini, faktor kepemimpinan, organisasi dan administrasi tampaknya dijadikan faktor-faktor yang memerlukan keharmonisan dan keteraturan yang dikondisikan melalui kegiatan koordinasi.



Dengan demikian Mooney memandang bahwa koordinasi merupakan suatu pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya suatu tujuan. Pengaturan usaha kelompok atau organisasi memang diperlukan, mengingat organisasi terdiri atas sejumlah unit kerja yang berlainan fungsi namun diikat oleh satu kesatuan tujuan tertentu.

Selaras dengan pendapat di atas Benn dalam ) mengatakan bahwa ”Coordination: A Continuous, harmonious action toward the objectives, attained through leadership, organization, and administration; The arrangement of group efforts in a continuous and orderly manner so as to provide unification of action in the pursuit of a common goal.”

Dari pendapat di atas diperoleh suatu konsep pemahaman bahwa koordinasi suatu kelangsungan, keharmonisan mencapai tujuan, yang dapat dicapai melalui kepemimpinan, organisasi dan administrasi; dan koordinasi juga dipandang sebagai suatu penyusunan usaha-usaha kelompok di dalam suatu kelangsungan dan keteraturan sikap sehingga menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapainya tujuan bersama. Dalam pendapat ini, faktor kepemimpinan, organisasi dan administrasi tampaknya dijadikan faktor-faktor yang memerlukan keharmonisan dan keteraturan yang dikondisikan melalui kegiatan koordinasi.

sumber :google

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia / SDM

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

SUMBER :http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumber_daya_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm

Definisi atau Pengertian Kepemimpinan (Leadership)



LEADERSHIP
Pada dasarnya definisi atau pengertian kepemimpinan ( leadership ) telah banyak dikemukakan para pakar atau akhli di bidang manajemen sumber daya manusia. Definisi atau pengertian kepemimpinan ( leadership ) banyak yang dikutip oleh Thoha (2006 : 5) dari berbagai pakar atau ahlii, antara lain sebagai berikut: 
(1) Menurut Robert Dubin definisi atau pengertian kepemimpinan diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan, 
(2) Menurut J.L. Hemphill:definisi atau pengertian kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencapai jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama, 
(3) George R. Terry memberikan definisi atau pengertian kepemimpinan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yukl G. (2001 : 3) mengatakanbahwa istilah kepemimpinan adalah kata yang diambil dari kata-kata yang umum dipakai dan merupakan gabungan dari kata ilmiah yang tidak didefinisikan kembali secara tepat. Penelitian biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan prespektif individualnya dan aspek gejala yang paling menarik perhatiannya. Setelah melakukan peninjauan mendalam terhadap literatur kepemimpinan. Selain definisi atau pengertian kepemimpinan ( leadership ) yang dikutip Thoha, terdapat pula beberapa definisi atau pengertian kepemimpinan yang dikutip oleh Yukl G (2001 : . 4), antara lain :

  •  Kepemimpinan adalah “perilaku individu … yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk mencapai sasaran bersama” (Hemphill & Coons, 1957 : . 7), 
  • Kepemimpinan adalah “pengaruh tambahan yang melebihi dan berada di atas kebutuhan mekanis dalam mengarahkan organisasi secara rutin (D. Katz & Kahn, 1978 : . 528),
  •  Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisir untuk mencapai sasaran (Rauch & Behling, 1984 : . 46) ;
  •   kepemimpinan adalah proses memberikan tujuan (arahan yang berarti) ke usaha kolektif, yang menyebabkan adanya usaha yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan (Jacobs & Jaques, 1990, p. 281).; 
  •  Kepemimpinan adalah cara mengartikulasi visi, mewujudkan nilai, dan menciptakan lingkungan guna mencapai sesuatu” (Richards & Eagel, 1986 : 4) ; 

 Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi … (House et. Al., 1999 : 184). Menurut Handoko (2000 : 294) definisi atau pengertian kepemimpinan telah didefiinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut, antara lain: Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpinan, para anggota kelompok membantu menentukan status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan. Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung. Ketiga, pemimpin mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat memepengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.


Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/2182546-definisi-atau-pengertian-kepemimpinan-leadership/#ixzz1d7cUQJYs



BIOGRAFI SUSILO BAMBANG YUDHOYONO


Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.


Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).

Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).

Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.

Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.

Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.

Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)

Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).

Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).

Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.

Jumat, 28 Oktober 2011

ANALISIS SWOT

ANALISIS SWOT


KEKUATAN 

o Nestlé beroperasi di 103 negara di dunia sejak lebih dari 130 tahun yang lalu. Ia datang ke Indonesia lebih dari 27 tahun yang lalu. Ini telah membangun kredibilitas yang baik di antara pelanggannya.
o memiliki posisi yang baik untuk semua produk mereka.
o Nestlé telah dibangun tiga pabrik di Indonesia. Susu pabrik di Pasuruan, kopi (Nescafé) pabrik di Bandar Lampung, dan pabrik permen di Tangerang.
o Nestlé memiliki jaringan distribusi yang besar. Produk ini tersedia di mana-mana, dari supermarket besar di kota-kota besar untuk kios-kios kecil di desa-desa.
o Nestlé memproduksi berbagai merek cocok untuk pasar target.
Sebagai contoh: ada berbagai jenis susu untuk berbagai jenis target pasar, seperti:
 Nesvita untuk orang dewasa
§
§Ideal untuk rendah anak-anak kelas ekonomi 
 Dancow untuk ekonomi menengah balita dan anak-anak kelas
§
 Nan untuk high-ekonomi kelas bayi
§
 Excella Emas untuk tinggi-ekonomi kelas balita
§
 Milo untuk anak-anak yang membutuhkan lebih banyak energi untuk melakukan kegiatan olahraga

 Nestlé memimpin pasar kelas rendah susu. Dari total penjualan susu rendah kelas selama 3,5 miliar Rupiah,  Nestle memiliki 50% dari mereka. Untuk saat ini, Dancow mengambil memimpin di pasar Indonesia.
o Nestle (Milo) memimpin pasar susu cokelat di Indonesia (85% dari pangsa pasar).
o Nestlé selalu melakukan penelitian lebih lanjut dan pengembangan untuk produk mereka, serta inovasi dan renovasi.
 Dancow memiliki varian yang berbeda begitu banyak rasa dan untuk usia target pasar yang berbeda

 Nestlé menambahkan nutrisi baru dalam produk Dancow, seperti untuk Dancow + ada Protectus Lactobacillus ditambahkan!

Nestlé promosi melalui TV komersial selalu menarik dan selalu menarik perhatian penonton dan keinginan oleh beberapa kata-kata sederhana namun mudah diingat dan kalimat, seperti Kit-Kat.

KELEMAHAN
Beberapa produk Nestle masih diimpor dari Malaysia dan Thailand sejak pabrik-pabrik produk tersebut belum didirikan di Indonesia, dan juga tidak ada bahan baku yang sesuai dan teknologi untuk produk, seperti:
 Milo (siap minum susu dan cokelat) dan semua produk coklat lainnya
§ (Kit-Kat, Crunch, Smarties, Sakti bar) masih diimpor dari Malaysia.
 Beruang Merek susu diimpor dari Thailand.
§
Beberapa produk tidak dipromosikan dengan baik, seperti:
Makanan bayi
Nestlé botol air 

Anyelir (susu kental untuk low-ekonomi masyarakat kelas)



PELUANG
o Nestle dan PT. Indofood Sukses Makmur membuat perusahaan patungan bernama PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Hal ini akan menciptakan peluang baru untuk memperluas jangkauan bisnis mereka. Terutama untuk Nestlé untuk mendistribusikan produk-produk mereka seperti produk mereka bumbu, Maggi.
o Nestlé SA dan The Coca Cola Company membuat perusahaan patungan 50:50 di Indonesia bernama PT AdeS Waters Indonesia Tbk untuk Hidup Nestlé Murni.
o Menurut sensus tahun 2000, ada lebih dari 20 juta balita di Indonesia. Rata-rata, setiap balita perlu minum sekitar 0,6-aku liter susu sehari. Di Indonesia, pertumbuhan pasar susu mencapai 20% -35% per tahun. Hal ini sangat bermanfaat untuk Nestlé, yang memiliki varietas produk susu bayi.
Nutrisi o tingkat bayi, balita, dan anak-anak di Indonesia masih rendah, ada kebutuhan untuk meningkatkan tingkat gizi. Oleh karena itu Nestle dapat menjual lebih banyak produk.
o Meningkatkan tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat Indonesia dan kenyataan bahwa sebagian besar keluarga di Indonesia adalah orang tua muda dengan dua anak. Dengan bekerja orang tua yang sibuk, alokasi dana untuk anak-anak mereka semakin besar.
o Di Indonesia, ada kebiasaan untuk mengkonsumsi produk yang lebih cepat atau ready-to-eat/drink. Dengan teknologi saat ini untuk menghasilkan produk instan dengan paket aman, Nestlé mampu memenuhi kebutuhan ini.
o Masih ada orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Orang-orang ini telah menjadi buruh murah bagi pabrik-pabrik Nestle di Indonesia.



ANCAMAN 

o Ada persepsi dalam masyarakat bahwa merek asing lebih baik daripada yang lokal. Nestlé adalah dianggap sebagai merek lokal.
o Ada merek lebih asing daripada yang lokal yang menghasilkan jenis produk yang sama. Sehingga sulit untuk Nestlé untuk bersaing.
o Mead Johnson, salah satu pesaing Nestlé dalam menjual susu, telah membuka pabrik di Indonesia. Beberapa produk Mead Johnson:
 Sustagen anak, SMP,
 Enfagrow
o Jadi sebagai perusahaan susu lainnya internasional seperti Abbott (gain ditambah muka), Wyeth (Procal) dan Nutricia (Bebelac, Nutrilon). Perusahaan-perusahaan ini pesaing utama Nestlé untuk super premium dan susu premium kelas.
o Untuk kelas rendah susu, Nestle juga memiliki beberapa pesaing, seperti Frisian Flag, Indomilk, dan Sari Husada (SGM).
o Untuk makanan bayi, pesaing adalah Indofood (promina, matahari)
o Ada banyak tuntutan dari konsumen untuk nutrisi tambahan dalam produk susu. Itu membuat Nestlé telah melakukan banyak penelitian dan menambahkan nutrisi khusus untuk produk mereka.
o kesadaran untuk minum susu sejak usia dini masih rendah di Indonesia. Khusus untuk dewasa dan orang tua. Ada fakta bahwa susu yang dikonsumsi di Indonesia masih sepertiga dari yang dikonsumsi di Thailand dan setengah dari susu yang dikonsumsi di



Struktur Organisasi Bank BNI







Peter B. Stok - Komisaris Utama / Independen
Efektif menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 4 Agustus 2009. Memperoleh gelar sarjana Ekonomii dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Jabatan sebelumnya adalah sebagai Komisaris Bank Permata, Executive Vice President PT Bank Mandiri (Persero), Presiden Komisaris PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Direktur Utama PT Bank Dagang Negara (Persero), Direktur Utama PT Bank Pelita, Wakil Presiden Direktur PT Bank Pelita dan Wakil Presiden Direktur PT Bank Niaga.


Tirta Hidayat - Wakil Komisaris Utama
Efektif menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama sejak 12 Juli 2010. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar Doktor Ekonomi Regional dari Cornell University, New York, USA.

Saat ini  menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi, Sekretariat Wakil Presiden R.I. dan Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jabatan sebelumnya adalah Kepala Biro Perencanaan dan Pengkajian Ekonomi Makro, Bappenas, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Tenaga Kerja.







Ekoputro Adijayanto - Komisaris
Menjabat Komisaris sejak 12 Juli 2010. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.

Saat ini  menjabat sebagai Staf Khusus Menteri, Kementerian BUMN. Jabatan sebelumnya sebagai  Staf Ahli Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), SVP-Group Head Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk  dan Coordinator General Manager Ritel Regional I PT Bank Permata Tbk.





HMS Latief

Bagus Rumbogo - Komisaris
Menjabat Komisaris sejak 12 Juli 2010. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian BUMN. Jabatan sebelumnya antara lain  sebagai Inspektur Utama Kementerian PPN/Bappenas, Kepala Bidang pada Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kepala Bagian pada Kantor Menteri Koordinator Bidang Wasbang dan PAN.







Bangun Sarwito Kusmuljono - Komisaris Independen
Menjabat Komisaris sejak 12 Juli 2010.  Memperoleh gelar Insinyur Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung dan gelar Doktor SDA Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor.

Jabatan sebelumnya sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Komisaris Utama PT Syariat Takaful Indonesia, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan Komisaris PT Bank Niaga Tbk

Achil Ridwan Djajaningrat - Komisaris Independen
Efektif menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 24 Maret 2008. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia dan Master of Art dari Arthur D. Little School of Management Education Institute, Boston USA.
Jabatan sebelumnya sebagai Direktur Kepatuhan Bank BNI, Pimpinan Bank Indonesia Yogyakarta, Staf Ahli Dewan Gubernur Bank Indonesia dan Anggota Dewan Komisaris Indover Bank.
Fero Poerbonegoro - Komisaris Independen
Efektif menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 1 Juli 2010 (sebelumnya sebagai Komisaris). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Brawijaya dan Magister Manajemen Keuangan dari Universitas Gadjah Mada.
Jabatan sebelumnya antara lain sebagai Direktur Bank BNI, Direktur Bank Central Asia dan Project Manager New Core Banking di BNI.
















Daftar Pustaka :
1. Bulkis, Siti, Perencanaan Partisipatif-Bahan Kuliah Teori Perencanaan;
2. Tjokroamidjojo, Bintoro, Prof,H, – Manajemen Pembangunan, PT Toko Gunung Agung, Jakarta 1995;
3. Western, John, S, and Wilson, Paul, R – Planning Turbulent Environment, University of Queensland Press, St.Lucia Queensland, 1977;
4. Wiroatmodjo, Piran dkk, Otonomi dan Pmbangunan Daerah (Bahan ajar Diklatpim IV), Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,2001

ORGANIZING


NESTLE PEMIMPIN: Peter Brabeck-Letmathe, Nestlé Ketua dan Paul Bulcke, Nestlé Kepala Executive Officer (CEO).
Nestlé memiliki Dewan Direksi, yang dipimpin oleh Ketua kami Peter Brabeck-Letmathe, yang adalah mantan CEO Nestle. Ada 15 anggota Dewan Direksi. Rincian lengkap dari masing-masing anggota dan komite bahwa mereka beroperasi dalam dapat ditemukan di kita Direksi bagian.

·         Peter Brabeck-Letmathe
Ketua Dewan Direksi, Nestle SA
Ketua dan Komite Corporate Governance (Ketua)
Komite Nominasi
Jangka berakhir: 2013
Chief Executive Officer, Nestlé SA
Anggota Dewan Direksi Nestle:
Ketua dan Komite Corporate Governance
Jangka berakhir: 2014
1 Wakil Ketua
Ketua dan Komite Corporate Governance
Komite Kompensasi
Komite Nominasi (Ketua)
Jangka berakhir: 2014
2 Wakil Ketua
Ketua Komite dan Komite Corporate Governance
Komite Audit (Ketua)
Jangka berakhir: 2014
Ketua dan Komite Corporate Governance
Komite Kompensasi
Jangka berakhir: 2012
Komite Kompensasi (Ketua)
Jangka berakhir: 2012
Komite Kompensasi
Jangka berakhir: 2014
Komite Audit
Jangka berakhir: 2013
Komite Nominasi
Jangka berakhir: 2012
Komite Nominasi
Jangka berakhir: 2013
Komite Audit
Jangka berakhir: 2014
Komite Audit
Jangka berakhir: 2014
Direksi
Jangka berakhir: 2013
Direksi
Jangka berakhir: 2013
· 
Direksi
Jangka berakhir: 2014

Dewan Eksekutif

Chief Executive Officer, Nestlé SA
Anggota Dewan Direksi Nestle:
Ketua dan Komite Corporate Governance
Jangka berakhir: 2014
Eksekutif Wakil Presiden
Chief Technology Officer, Kepala Inovasi, Teknologi, Penelitian dan Pengembangan
Eksekutif Wakil Presiden

Operasi, GLOBE
Eksekutif Wakil Presiden
Chairman dan CEO Nestle Waters
Eksekutif Wakil Presiden
Keuangan dan Kontrol, Hukum, IP, Pajak, Departemen Keuangan, Global Nestlé Layanan Bisnis
Eksekutif Wakil Presiden
Direktur Zona Eropa
Eksekutif Wakil Presiden
Direktur zona Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, Karibia
Eksekutif Wakil Presiden
Bertanggung jawab atas Unit Bisnis Strategis, Pemasaran, Penjualan dan Nespresso
Eksekutif Wakil Presiden
Zona Direktur untuk Asia, Oseania, Afrika dan Timur Tengah
Deputi Wakil Presiden Eksekutif
CEO Nestlé Profesional
Deputi Wakil Presiden Eksekutif
Kepala Sumber Daya Manusia dan Administrasi Pusat
Deputi Wakil Presiden Eksekutif
Kepala Nestlé Nutrisi
Senior Wakil Presiden
Corporate Governance, Kepatuhan dan Corporate Services
Ketua Kehormatan
Helmut Oswald Maucher
#media pemasarannya

Visi dari Nestlé R & D jangka panjang. Sebuah sekilas tentang bagaimana Nestle R & D adalah membantu membentuk masa depan makanan disediakan melalui halaman internet.
Inovasi adalah salah satu keuntungan utama Nestle kompetitif. Kami memiliki lebih dari 140 tahun penelitian, pengembangan dan ilmiah know-how. Meskipun ada banyak penelitian ilmu murni dan terapan yang terjadi di global kami pusat R & D, Nestle memastikan bahwa konsumen, dan menguntungkan konsumen, tetap pada inti dari semua kegiatan kami.
Manfaat Konsumen
Nestle R & D alamat tiga bidang manfaat bagi konsumen:
  • Keselamatan dan Kualitas - ini mendasari semua produk Nestlé
  • Gizi dan Kesehatan
  • Rasa, Tekstur dan Kenyamanan
Lihatlah beberapa dari kami masa lalu , sekarang dan masa depan inovasi di bidang ini